Nasional

Rapat DPR Bersama Mendikti Satryo Digelar Tertutup, Komisi X: Biar Blak-blakan

Channel9.id – Jakarta. Komisi X DPR RI menggelar rapat tertutup dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brojonegoro, Kamis (23/1/2024). Rapat itu digelar usai kisruh ASN Dirjen Dikti menuding Satryo berperilaku kasar terhadap staf kementerian, memecat secara sepihak, hingga soal tunjangan kinerja dosen ASN.

Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian menjelaskan salah satu alasan rapat digelar tertutup adalah agar Satryo dapat memberikan keterangan secara leluasa dan tidak ada hal-hal yang ditutupi ketika ditanya.

“Karena banyak hal yang sebaiknya dibahas secara terbuka di internal kalau terbuka kan enggak jadi blak-blakan,” kata Hetifah kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Hetifah menjelaskan, dalam rapat tertutup itu akan membahas banyak hal termasuk sejumlah polemik yang sempat ramai dan menjadi sorotan publik. Ia mengklaim, rapat Komisi X bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti beberapa waktu lalu juga digelar tertutup.

“Kemarin dengan Mendikdasmen tertutup juga jadi dengan demikian kita bisa menerima informasi yang memang belum terbuka untuk publik dan sedang dilakukan karena belum jadi keputusan,” ujar dia.

“Beberapa hal (yang dibahas) terutama kegiatan 2024-2025 dan isu-isu aktual,” sambungnya.

Sebelumnya, ratusan pegawai Kemdiktisaintek melakukan aksi demo buntut pemecatan seorang pegawai secara sepihak dan mendadak. Aksi unjuk rasa tersebut ditujukan kepada Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro di depan kantor Kemdiktisaintek di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dalam beberapa video yang beredar, terdapat deretan papan bunga dalam aksi tersebut, salah satunya bertuliskan ‘turut berdukacita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami’#lawan #paguyubanpegawaidikti #menteridzalim.

Ada juga spanduk bertuliskan ‘Kami ASN Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga’

Spanduk lain bertuliskan ‘Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat’. Tuduhan ini mengindikasikan adanya dugaan tindakan tidak profesional dalam kepemimpinan kementerian tersebut.

Malam harinya, menteri Satryo memanggil 2 pegawai yang melakukan aksi demo di kantornya. Satryo membantah pemecatan dan memberikan penjelasan lengkap kepada pegawainya itu.

“Informasi terkait dengan tadi pagi ada aksi di kementerian dengan tuntutan adanya perlakuan yang tidak pada tempatnya terhadap karyawan, untuk itu malam tadi pukul 20.00 WIB, saya mengundang dua tokoh aksi tersebut, yaitu Saudari Neni dan Saudara Suwitno. Kami undang ke kediaman kami, kita berbicara berdiskusi dengan jajaran kami dari Kemendiktisaintek,” kata Satryo di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).

Satryo menjelaskan pada intinya Kemendiktisaintek sedang mengadakan restrukturisasi termasuk penetapan personel staf dan karyawan. Ia mengungkap ada pergeseran posisi dari karyawan dan staf karena adanya perubahan dari Kemendikbutristek menjadi Kemendiktisaintek pada pemerintahan lalu lalu.

Usai dijelaskan, Satryo mengatakan pegawainya paham dengan kebijakan kementerian. Ia menyebut pegawainya itu lantas meminta maaf telah salah paham.

“Panjang lebar kami diskusi dengan mereka, akhirnya mereka paham dengan kebijakan kami dan tidak selamanya penempatan orang itu persis seperti yang diharapkan. Mereka mengatakan minta maaf karena salah paham tadi pagi, sehingga terkesan dipecat padahal ada mutasi dan rotasi tetap di Kemendiktisaintek,” ujarnya.

Baca juga: Temui Menteri Satryo dan ASN Dikti, Menko PMK Pastikan Masalah Selesai

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  67  =  68