Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu punya tantangannya tersendiri. Demikian dialami aktris Dian Sastrowardoyo yang memerankan Dasiyah dalam serial ‘Gadis Kretek’ menyampaikan dirinya menjadi sosok yang antisosial atau “ansos” selama enam bulan demi untuk totalitas dalam menghayati perannya sebagai sosok pendiam.
“Saya berhenti ketemu sama temen-temen saya sekitar enam bulan. Saya berhenti bersosialisasi,” ujar Dian Sastrowardoyo saat acara press conference serial ‘Gadis Kretek’ di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982 ini menerangkan dirinya berhenti melakukan aktivitas olahraga kesukaannya, seperti lari dan tenis. Hal tersebut ia lakukan untuk melatih gestur tubuhnya guna menyesuaikan dengan gerak-gerik perempuan pada zaman itu.
“Di mana perempuan itu nggak terlalu banyak aktivitasnya atau olahraga lari itu kan nggak mungkin banget,” terang juara pertama pada Pemilihan GADIS Sampul tanun 1996.
Menurut Dian, ia juga berhenti mendengarkan musik modern selama mendalami peran sebagai Dasiyah.
“Saya cuma dengerin musik gamelan sama musik klasik aja buat beberapa bulan,” ujar Aktris Utama Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2004 berkat peran yang gemilang sebagai Cinta dalam film legendaris ‘Ada Apa dengan Cinta?’ ini.
Berbagai persiapan tersebut ia lalui karena merasa persona Dasiyah yang pendiam sangatlah berbeda dari dirinya yang senang menghabiskan waktu dengan bersosialisasi.
Oleh karena itu, Dian menjadikan kesempatan ini untuk mengeksplor lebih jauh mengenai pendekatan-pendekatan terbaik yang dapat ia tempuh untuk mendalami karakter Dasiyah.
“Untuk masuk ke situ (karakter) tuh pertama-tama depresi banget, sementara aku kan orang yang seneng hangout sama temen-temen, pergi jalan-jalan. Jadi, buat aku, ini sesuatu yang jauh banget dari diri aku,” pungkas Dian.
Serial ‘Gadis Kretek’ yang diproduksi BASE Entertainment dan Fourcolours Films dengan arahan sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini telah diputar perdana di Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan, dan ditayangkan secara eksklusif di platform streaming Netflix pada 2 November 2023.
Serial yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala ini berkisah tentang perjalanan cinta dan penemuan jati diri seorang perajin berbakat dimulai saat ia menentang tradisi industri rokok kretek di Indonesia pada tahun 1960-an.
Kontributor: Akhmad Sekhu