Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengungkapkan, pembangunan terminal Liquified Natural Gas (LNG) akan dibangun di lepas pantai Bali.
Luhut mengatakan, terminal itu dibangun melalui perbaikan konfigurasi midstream offshore dengan mempertimbangkan kelestarian mangrove maupun keindahan area wisata.
Adapun alas an lain yang mendasari adalah tidak akan mengganggu lalu lintas kapal dan biaya pembangunan lebih efisien.
Sebelumnya, beberapa kajian telah dilakukan oleh Pemprov Bali terkait rencana lokasi pembangunan LNG di Sidakarya. “Namun, masih diperlukan analisa yang komprehensif terutama terkait sustainable quality tourism, ekosistem mangrove, aspek keamanan dan keselamatan pelayaran, serta efisiensi biaya,”ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/4/2023).
Luhut menyebut, pihaknya menginginkan adanya kajian segera yang melibatkan bukan hanya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), tetapi juga dari akademisi.
Luhut menjelaskan, pihaknya akan mengoordinasikan pembahasan lanjutan atas usulan offshore dari PLN tersebut dengan melibatkan kementerian/lembaga dan para pihak terkait. Melihat kondisi laut yang ada, Menko Luhut juga menyinggung tentang pengolahan sampah.
Rencana pembangunan terminal LNG ini dilakukan dalam upaya mendukung penggunaan energi bersih dan bentuk implementasi program net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat.
Baca juga: Pakar Maritim Ungkap Sederet Manfaat Adanya Tersus LNG Sidakarya
Pada kondisi normal, kebutuhan listrik di Bali mencapai 1.100 megawatt dan diperkirakan pertumbuhan tenaga listrik Bali tahun 2045 sebesar 24 TWh sehingga LNG akan menjadi sumber energi listrik bagi masyarakat Bali.