Channel9.id-Jakarta. Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi merespons mengenai pemberitaan terkait penyebaran Covid-19 di lingkungan Olimpiade Tokyo 2020. Dia menegaskan bahwa pasien Covid-19 di lingkungan Tokyo 2020 sebagian besar berada di luar bubble penginapan para atlet. Heri yakin bahwa Olimpiade 2020 akan berjalan aman hingga penutupan pada 8 Agustus 2020 nanti.
“Melihat penanganan ini, saya optimistis bahwa tidak ada ketakutan yang selama ini (diberitakan). Olimpiade ini benar-benar pestanya para atlet,” kata Heri saat konpers virtual Pembukaan Olimpiade Tokyo yang didampingi Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Kamis, 22 Juli 2021
Menurutnya, atlet yang dinyatakan terkontaminasi (Covid-19) hanya enam orang, baik atlet Olimpiade maupun Paralimpiade.
“Yang terbanyak adalah kontraktor, 44 orang. Terbanyak kedua adalah personel dari IOC dan lain-lain yang tempatnya juga tidak di wisma atlet, jumlahnya ada 18 orang,”jelas Heri.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Dubes Heri Akhmadi Sambut Kedatangan 13 Atlet Indonesia
Heri menuturkan, total yang terinfeksi Covid-19 berjumlah 75 orang dan dipastikan atlet yang enam orang itu pun telah dievakuasi ke wilayah tertentu.
Menurutnya, tidak ada yang berubah dari interaksi para atlet selama di dalam Kampung Olimpiade kecuali akses yang terbatas dengan dunia luar.
Para atlet, lanjut Heri, termasuk staf dan ofisial, hanya diperkenankan beraktivitas sesuai dengan jadwal dan kepentingan yang telah disepakati dengan panitia.
“Suasana di kampung atlet ini seperti sebelumnya. Yang bedanya kalau dulu ada pihak luar dengan kartu akses harian yang bisa masuk kalau sekarang ini tidak ada,”imbuhnya.
“Namun, interaksi antar atlet tetap terjadi sekalipun dengan prosedur kesehatan yang ketat,” sambung Heri.
Sementara itu, Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, meyakini bahwa kondisi dalam wisma atlet sangat aman sehingga para partisipan dapat mempersiapkan kejuaraan dengan baik.
“Seingat kami sudah 70an kasus tetapi itu campur. Tak hanya di kampung atlet, lebih banyak di luar kampung atlet,” ujarnya.
Okto menjelaskan, dalam desa atlet hanya ditemukan antara dua atau tiga kasus dan itu pun langsung diantisipasi oleh panitia.
“Sejauh ini, semuanya sangat disiapkan. Olimpiade ini benar-benar khusus untuk atlet. Jadi, atlet datang, latihan, dan tanding,” tandasnya.
IG