Channel9.id-Jakarta. Ramadan sudah berjalan hampir setengah bulan. Namun, tampaknya, kamu masih berjuang keras untuk melawan rasa lemas dan lesu yang hebat. Di beberapa waktu, kamu kerap merasa kepalamu berkunang-kunang, bahkan muntah. Nah, kalau berbagai keluhan ini yang kamu rasakan, maka ada kemungkinan itu merupakan bahwa tekanan darahmu rendah atau hipotensi.
Adapun yang dimaksud hipotensi yaitu ketika kecepatan aliran darah menurun, dengan tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Normalnya, di atas tekanan darah itu dan di bawah tekanan 120/80 mmHg.
Hipotensi sebetulnya sering terjadi ketika seseorang sedang puasa. Lantaran, selama puasa, tubuh harus beradaptasi dengan pola makan yang sempit yakni antara waktu buka puasa dan sahur. Nah, bagi orang yang baru memulai puasa—seperti yang baru selesai menstruasi, keluhan tadi mungkin terjadi.
Selain itu, keluhan itu tak lepas dari peran darah itu sendiri. Darah berperan mengangkut oksigen, dan pembuluh darah akan mengedarkannya ke seluruh tubuh supaya seluruh organ bisa berfungsi optimal. Nah, ketika hipotensi, organ-organ dalam tubuh, khususnya otak, tak mendapat pasokan oksigen yang cukup. Hal inilah yang menyebabkan tubuh rentan lemas dan pusing.
Meski begitu, orang dengan hipotensi masih tetap bisa menjalankan puasa selagi kondisi kesehatannya stabil. Nah, kalau hipotensi tiba-tiba datang, bagaimana cara mengatasinya supaya puasa tetap lancar? Ikuti cara berikut.
1. Sahur dan berbuka puasa tepat waktu
Tubuh perlu energi cukup supaya kamu bisa beraktivitas seharian selama puasa. Apalagi kalau kamu punya riwayat hipotensi. Nah, kamu disarankan tak menunda-nunda berbuka puasa dan melewati sahur.
2. Perhatikan asupan sahur dan berbuka puasa
Pilihlah makanan yang kaya akan karbohidrat, sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian di waktu sahur dan buka puasa. Makanan ini akan diserap lebih lama oleh pencernaan dan ini membantu meningkatkan tekanan darah.
3. Perbanyak minum air putih
Kadar air dan garam dalam tubuh berkurang selama puasa, sehingga tekanan darah menurun dan dehidrasi. Guna mengatasinya, kamu disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, setidaknya, delapan gelas sehari. Cara ini membantu meningkatkan volume darah dalam arteri dan mencegah tekanan darah rendah saat puasa.
4. Istirahat cukup
Orang dengan pola tidur yang buruk, seperti kurang tidur dan sleep apnea, biasanya punya hipotensi. Nah, dalam hal ini, disarankan untuk istirahat cukup.
Selain itu, hindari gerakan yang sifatnya tiba-tiba, misalnya terlalu cepat berdiri setelah duduk atau bangun tidur. Kebiasaan ini bisa membuat tekanan darah menurun secara drastis sehingga kamu jadi pusing dan terjatuh.
5. Rutin olahraga
Rutin berolahraga membantu mengendalikan tekanan darah rendah. Menurut penelitian, aktivitas ini bisa menurunkan kadar hormon stres dalam darah. Sehingga aliran darah jadi lebih lancar dan meningkat. Khusus selama puasa, kamu disarankan untuk memilih olahraga ringan, misalnya jalan kaki atau jogging pada pagi hari setelah sahur atau menjelang buka puasa. Lakukan aktivitas ini 3-4 kali seminggu selama 15-20 menit agar tekanan darah stabil.
Itu dia sejumlah tips mengatasi hipoteni selama puasa. Sebetulnya, sebelum berpuasa, kamu sebaiknya disarankan untuk memeriksa kesehatan. Apalagi kalau hipotensi sering jadi masalah buatmu. Pastikan kondisimu aman untuk berpuasa meski punya hipotensi. Selain itu, bila perlu, konsultasikan pula perihal konsumsi obatnya selama puasa.