Channel9.id – Jakarta. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara soal pengganti Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden. Hasan menyebut keputusan menentukan penjabat merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
“Itu kita serahkan sama presiden ya, itu hak prerogatifnya presiden. Nanti teman-teman tahu kalau presiden sudah ambil keputusan, ambil kebijakan,” kata Hasan di Fisipol, UGM, Sleman, DIY, Rabu (11/12/2024).
Sejauh ini belum ada pengumuman dari Prabowo perihal bakal pengganti Miftah di kursi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Hasan juga tak mengungkap keputusan Prabowo menerima atau menolak pengunduran diri Miftah.
“Beliau (Miftah) kan sudah memberikan pernyataan (pengunduran diri), pernyataan itu kan sudah cukup sebenarnya,” ujar Hasan saat menjawab pertanyaan ihwal surat resmi pengunduran diri Miftah ke Prabowo.
“Kita hargai lah (keputusan pengunduran diri Miftah), pernyataannya Pak Prabowo sudah ada. Saya tidak perlu menyampaikan pernyataannya Pak Prabowo,” imbuh Hasan.
Terpisah, Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan diisi atau tidak adalah hak prerogatif presiden.
“Yang pasti kan beliau (Miftah) sudah sudah memberikan declare, beliau mengajukan pengunduran diri,” kata Muzani di Kraton Kilen, DIY, Rabu (11/12/2024).
Namun, apakah Prabowo menyetujui pengunduran diri Miftah atau tidak, dirinya belum mengetahui secara pasti. Ia kembali menekankan, soal apakah nantinya Miftah diganti dengan orang lain atau jabatan tetap kosong, hal itu hak prerogatif presiden.
“Semua hak prerogatif beliau (Prabowo). Apakah disetujui atau ditolak, kalau disetujui, siapa penggantinya, hak prerogatif beliau sebagai presiden,” jelasnya.
Prabowo sebelumnya telah mengatakan jika keputusan Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden usai mendapat kritik keras karena mengolok-olok penjual es teh merupakan tindakan bertanggung jawab dan kesatria.
“Ya, tadi saya sendiri belum lihat langsung, tapi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri. Komentar saya, saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan ksatria. Beliau sadar beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri,” ujar Prabowo di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Prabowo menilai Miftah tak berniat menghina. Menurutnya, gaya ceramah Miftah berkaca dari pergaulannya dengan masyarakat.
“Saya kenal beliau, ya mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat hina,” ucapnya.
“Tapi terlepas mungkin ya salah lah, salah ucap. Beliau sadar beliau salah, beliau bertanggung jawab. Beliau mengundurkan diri. Saya kira itu jelas. Saya kira di Indonesia juga jarang orang merasa salah, bertanggung jawab, dan mengundurkan diri. Jadi kita hargai. Beliau sendiri sadar bahwa dia salah,” imbuh Prabowo.
HT