Channel9.id-Jakarta. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan jika saat ini Indonesia dalam kondisi darurat Covid-19. Hal itu berdasarkan ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit yang semakin menipis. Tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah daerah per 2 Januari 2021 ada yang sudah melebihi 70 persen.
“Keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Ada yang sudah melebihi 70 persen,” tegas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (05/01) malam.
“Hal ini dapat menjadi alarm bahwa kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis,”sambungnya.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Jokowi Minta Ketersediaan Pangan Dijaga
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 5 Januari 2021, provinsi dengan keterisian tempat tidur ruang isolasi dan ICU usai libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di atas 70 persen, yaitu DKI Jakarta 84,74 persen, Banten 84,52 persen, Yogyakarta 83,36 persen.
Kemudian, Jawa Barat 79,77 persen, Sulawesi Barat 79,31 persen, Jawa Timur 78,41 persen, Jawa Tengah 76,27 persen, Sulawesi Selatan 72,40 persen, dan Sulawesi Tengah 70,59 persen.
Wiku menjelaskan, jumlah tempat tidur yang tersisa untuk pasien Corona belum tentu bisa digunakan dengan optimal, lantaran keterbatasan tenaga medis.
“Karena terbatasnya tenaga kesehatan juga. Sampai saat ini sebanyak 237 dokter yang meninggal akibat COVID-19. Tren jumlahnya terus meningkat semenjak bulan Oktober, lalu berlanjut Desember 2020,” katanya.
Lebih lanjut Wiku mengatakan, pemerintah terus berusaha melakukan optimalisasi ketersediaan tempat tidur. Adapun target peningkatan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yaitu sebesar 30 persen.
“Termasuk di dalamnya upaya penguatan implementasi tata laksana COVID-19 di fasilitas kesehatan rujukan,” tambah Wiku.
Selain itu, Wiku menyebut pemerintah tetap mengupayakan memastikan operasi yustisi dan penegakan disiplin protokol kesehatan sampai ke tingkat mikro.
“Untuk bisa menangani, satu-satunya cara adalah mencegah penularan virus Corona, yakni tidak berkerumun dan menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan),” pungkasnya.