Akibat Cuaca Buruk, Tiga Ekor Lumba-Lumba Terdampar di Pantai Tulungagung
Nasional

Akibat Cuaca Buruk, Tiga Ekor Lumba-Lumba Terdampar di Pantai Tulungagung

Channel9.id-Tulungagung. Tiga ekor lumba-lumba electra atau yang lebih dikenal dengan sebutan paus kepala melon (Peponocephala electra) ditemukan terdampar di Pantai Sidem, Tulungagung, Jawa Timur.

Dua dari tiga ekor lumba-lumba itu berhasil didorong kembali ke tengah atau perairan dalam oleh penjaga pantai bersama warga sekitar juga pengunjung/wisatawan.

Baca juga: Gubernur Jatim Bantu Evakuasi Paus yang Terdampar di Selat Madura

Sementara satu lainnya masih terdampar dalam kondisi lemah hingga Minggu malam. Sejumlah relawan pecinta satwa yang datang kemudian berusaha menjaga posisi badan tegak dengan kepala menghadap laut agar hidung tetap berada di dalam air.

Fenomena menepinya kawanan lumba-lumba maupun paus di pesisir selatan diduga cuaca buruk di tengah laut. Kondisi ini membuat mamalia laut mencari perlindungan.

Analis Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jatim, Suwardi, mengatakan mamalia laut tersebut sengaja menepi di dekat kawasan pantai guna mencari perlindungan.

“Kalau melihat cuaca di laut saat ini kurang bersahabat dan banyak badai, kemungkinan besar mamalia laut seperti lumba-lumba maupun paus minggir karena kondisi cuaca,” kata Suwandi.

Menurutnya, fenomena itu tidak hanya di Tulungagung. Sebab pihaknya juga menerima laporan adanya peristiwa serupa di wilayah Bali. Selain terdampak cuaca, beberapa faktor lain yang juga bisa mempengaruhi mamalia laut menepi maupun terdampar di pantai. Di antaranya disorientasi seperti terluka maupun sakit.

Suwardi mengimbau masyarakat membantu memberikan perlindungan jika ada paus atau lumba-lumba terdampar, jika mengetahui adanya mamalia laut terdampar, sebab hewan tersebut masuk kategori dilindungi.

“Semua mamalia laut dilindungi, mulai paus, lumba-lumba hingga dugong dan lainnya,” imbuhnya.

Perlindungan lumba-lumba atau paus terdampar itu bisa dilakukan dengan segera melapor ke aparat terkait. Seperti TNI AL, dinas kelautan maupun otoritas pelabuhan, sehingga bisa diambil tindakan penyelamatan.

“Kalau kondisinya masih hidup usahakan tetap di air jangan ditarik ke darat. Jika sehat bisa didorong ke tengah laut,” jelasnya.

Namun apabila mamalia laut kondisinya sakit atau mengalami kelelahan, mamalia laut tersebut seyogyanya ditempatkan pada air yang relatif tenang dan terhindar dari hempasan ombak secara langsung. Langkah itu dinilai akan membantu proses pemulihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  16