Channel9.id-Kolombia. Setidaknya 78 pembela HAM tercatat telah meninggal di Kolombia pada tahun 2021, ungkap badan HAM PBB pada hari Kamis, Jumat (14/1/2022). Mereka juga menambahkan kalau kasus lainnya masih dalam proses verifikasi.
Kekerasan terhadap pembela HAM, aktivis lingkungan dan sosial – yang dikenal secara luas di Kolombia sebagai pemimpin sosial – telah menjadi tantangan terbesar untuk Presiden Ivan Duque ditengah-tengah kritik internasional dan mendesak pemerintah untuk menghentikan kekerasan tersebut.
Baca juga: HAM Kecam Program Pertukaran Militer Jepang dengan Junta Myanmar
Pemerintah menuduh pasukan gerilya dari Pasukan Pembebas Nasional, mantan pasukan pemberontak FARC yang menolak kesepakatan perdamaian, kelompok-kelompok kriminal, beberapa pasukan para militer yang dikeluarkan, sebagai pelaku serangan terhadap para aktivis karena mereka sendiri juga menguasai perdagangan narkoba dan daerah pertambangan ilegal.
Kantor Komisi Tinggi HAM PBB (OHCHR) mengungkapkan kalau mereka menerima laporan 202 pemimpin pembela HAM telah dibunuh di Kolombia pada tahun lalu. Dari ke 202 tersebut, 78 diantaranya dikonfirmasi sebagai kasus pembunuhan, 39 lainnya masih dalam proses verifikasi, dan 85 lainnya masih belum ditentukan.
Dalam laporan yang sama pada bulan Maret 2021, OHCHR merilis dokumen 53 pembunuhan pembela HAM pada tahun 2020, sedangkan 80 lainnya masih belum diverifikasi.
Sejak saat itu, 41 kasus paling menonjol telah diverifikasi, membuat total jumlah kasus pembunuhan pembela HAM pada tahun 2020 menjadi 94, ungkap seorang juru bicara kepada Reuters.
Kelompok pembela HAM lokal, Indepaz, mencatat ada 171 pemimpin sosial yang terbunuh pada tahun lalu, sedangkan kelompok internasional Pengawas HAM dalam laporan terpisahnya pada hari Kamis lalu mencatat kalau ada sekitar 500 pembela HAM yang terbunuh pada tahun 2016.
Kolombia terkenal sebagai wilayah yang berbahaya untuk para aktivis. Menurut Global Witness, Selama dua tahun berturut-turut, 2019-2020, Kolombia memegang predikat sebagai negara paling berbahaya di dunia untuk para aktivis.
(RAG)